health-pulse-breastfeeding-challenges copy health-pulse-breastfeeding-challenges copy
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

Tantangan Menyusui yang Umum dan Solusinya

18 Desember 2023 · 6 mins read

Topics




Identifikasi berbagai tantangan menyusui yang umum dan ketahui lebih lanjut tentang solusinya untuk membantu Anda dan bayi Anda dalam perjalanan mengASIhi Anda.

Menyusui adalah metode yang alami dan disarankan untuk pemberian asupan nutrisi kepada bayi, yang idealnya dimulai dalam waktu singkat setelah melahirkan. Air Susu Ibu (ASI) mengandung nutrien esensial, antibodi, dan komponen lainnya yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang bayi. 

Berbagai keuntungan dari menyusui jauh lebih besar daripada sekadar nutrisi saja. Anak yang diberikan ASI menunjukkan performa yang lebih baik dalam tes kecerdasan, memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan kerentanan yang lebih rendah terhadap diabetes dalam tahap kehidupannya nanti. 

Terlebih lagi, wanita yang pernah menyusui memiliki risiko kanker payudara dan ovarium yang lebih kecil.

World Health Organisation (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan agar bayi menyusui dalam jam pertama setelah kelahirannya, dan terus diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. 

Ketahui lebih lanjut tentang berbagai manfaat menyusui bagi bayi dan ibu.

Menyusui sering kali disalahpahami sebagai suatu proses yang tidak memerlukan upaya. Pada kenyataannya, baik ibu maupun bayi memerlukan waktu dan latihan agar dapat menguasai teknik menyusui. Ada banyak ibu yang menghadapi kesulitan dalam prosesnya, namun, tantangan ini bisa diatasi dengan dukungan yang tepat.

Apa Sajakah Tantangan Menyusui yang Umum, dan Apa yang Bisa Dilakukan?

Ingat, jika Anda menemukan bahwa menyusui itu sulit, Anda tidaklah sendirian. Inilah beberapa tantangan/kesulitan menyusui yang umum dan solusi yang disarankan untuk mengatasinya.

Puting sakit atau lecet

Pelekatan yang tidak tepat selama menyusui bisa mengakibatkan puting sakit atau lecet, sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman atau bahkan nyeri pada sang ibu. Namun, jangan berhenti menyusui; upayakan bantuan dari bidan atau dokter Anda. 

Solusi yang disarankan untuk puting sakit atau lecet:

  • Kenakan bra katun dengan sirkulasi udara yang bagus.
  • Terus menyusui untuk bayi Anda jika bayi menginginkannya. Membatasi durasi menyusui agar puting Anda bisa beristirahat tidak akan meredakan rasa sakit pada puting, dan bahkan bisa berdampak terhadap produksi ASI Anda.
  • Jika puting Anda lecet, pertimbangkan untuk mengoleskan sedikit ASI yang diperah pada bagian yang lecet setiap kali setelah selesai menyusui.
Payudara bengkak

Pembengkakan pada payudara terjadi ketika payudara Anda terisi terlalu penuh dengan ASI, sehingga terasa keras, kencang, dan sakit. Situasi ini mungkin terjadi dalam beberapa hari pada awal menyusui, ketika Anda dan bayi Anda sedang menyesuaikan diri terhadap proses ini, dan mungkin perlu beberapa waktu agar produksi ASI Anda sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.

Selain itu, pembengkakan bisa terjadi kemudian ketika bayi Anda sudah lebih besar dan tidak menyusui sesering sebelumnya, seperti ketika bayi mulai makan makanan padat.

Solusi yang disarankan untuk pembengkakan payudara:

  • Untuk meringankan perasaan tidak nyaman akibat pembengkakan, selain menyusui secara teratur, Anda bisa mencoba untuk memerah sedikit ASI menggunakan tangan. Penting bagi Anda untuk memerah ASI secukupnya agar bisa meredakan perasaan tidak nyaman, karena memerah ASI terlalu banyak mungkin bisa merangsang peningkatan produksi ASI. Silakan berkonsultasi dengan bidan atau dokter Anda untuk menyaksikan demonstrasi teknik memerah ASI yang tepat menggunakan tangan.
  • Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol bisa membantu meredakan rasa nyeri, tetapi Anda hanya boleh mengonsumsinya sesuai arahan dari dokter.
Saluran ASI tersumbat

Saluran ASI bisa tersumbat ketika pembengkakan payudara masih terus terjadi. Anda mungkin merasakan terbentuknya gumpalan lunak di dalam payudara. 

Solusi yang disarankan untuk saluran ASI yang tersumbat:

  • Hindari pakaian atau bra yang ketat.
  • Lebih sering menyusui dari payudara yang saluran ASI-nya tersumbat.
  • Gunakan flanel hangat atau mandi dengan air hangat untuk memperlancar aliran ASI.
  • Pijat gumpalan dengan lembut ke arah puting ketika bayi Anda sedang menyusui.
  • Sangat penting untuk mengatasi tersumbatnya saluran ASI dengan cepat karena bisa berkembang menjadi mastitis jika tidak ditangani.
Mastitis (radang pada payudara)

Jika tidak ditangani dan dibiarkan terus terjadi, saluran ASI yang tersumbat bisa berkembang menjadi mastitis. 

Gejala mastitis di antaranya payudara terasa panas, sakit, nyeri, demam, serta kulit memerah dan terasa sakit.

Solusi yang disarankan untuk mastitis:

  • Lanjutkan menyusui.
  • Pastikan posisi menyusui dan pelekatan yang tepat dari bayi Anda ketika menyusui.
  • Prioritaskan menyusui dari payudara yang lunak terlebih dahulu. Jika payudara yang terdampak masih terasa penuh setelah menyusui atau bayi Anda tidak bisa menyusui karena alasan tertentu, perah ASI Anda menggunakan tangan.
  • Gunakan flanel hangat atau mandi dengan air hangat untuk memperlancar aliran ASI.
  • Prioritaskan istirahat dan pertimbangkan tidur jika memungkinkan.
  • Untuk meredakan nyeri, Anda bisa mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen sesuai saran.
ASI tidak cukup

Ketika Anda baru mulai menyusui, ada kekhawatiran umum bahwa bayi Anda mungkin tidak mendapatkan pasokan ASI yang cukup. Perlu beberapa waktu agar Anda bisa merasa percaya diri dalam mengakui bahwa bayi Anda mendapatkan asupan gizi yang diperlukan.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pasokan ASI yang kurang, di antaranya:

  • Keterlambatan dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
  • Sentuhan kulit ibu dengan bayi yang minimal
  • Keterlambatan dalam produksi ASI karena komplikasi persalinan, penyakit, atau diabetes
  • Pelekatan yang buruk selama menyusui
  • Waktu menyusui yang tetap
  • Sesi menyusui yang singkat
  • Kurangnya menyusui pada malam hari
  • Sesi menyusui yang tidak sering
  • Kekhawatiran dan stres
  • Kurangnya kepercayaan diri dalam menyusui
  • Kurangnya ikatan antara ibu dan bayi
  • Tidak suka menyusui
  • Kelelahan

Solusi yang disarankan untuk ASI yang tidak cukup:

  • Lakukan sentuhan dini antara kulit ibu dan bayi.
  • Menyusui bayi dengan lebih sering. Menyusui sesuai permintaan bayi biasanya menghasilkan produksi ASI yang lebih banyak oleh tubuh.
  • Menawarkan kedua payudara kepada bayi agar bisa dikosongkan selama menyusui.
  • Berikan ASI eksklusif kecuali ada faktor medis yang mengharuskan Anda untuk memberikan pasokan susu tambahan.
  • Tidur yang baik dan menyantap makanan bergizi juga akan membantu meningkatkan produksi ASI.
Bayi tidak melekat dengan baik

Jika Anda baru menjadi seorang ibu, Anda akan langsung menyadari bahwa Anda dan bayi Anda akan belajar bersama dalam hal menyusui. Mungkin diperlukan periode penyesuaian, dan oleh karena itu, sangat penting bagi Anda agar tidak terlalu cepat menyerah. 

Solusi yang disarankan jika bayi tidak melekat dengan baik:

  • Gendong bayi Anda agar mendekat, dan selaraskan hidung bayi dengan puting Anda.
  • Miringkan sedikit kepala bayi Anda, agar bibir atas bayi bisa menyentuh puting Anda dengan lembut, usahakan agar bayi membuka mulutnya lebar-lebar.
  • Setelah mulut bayi terbuka lebar-lebar, dagunya akan menyentuh payudara Anda terlebih dahulu, dan kepala bayi harus dimiringkan ke belakang agar lidahnya bisa menyentuh payudara.
  • Ketika dagu bayi Anda sudah menyentuh payudara Anda, dan hidungnya tidak tersumbat, Anda akan melihat mulut bayi sudah terbuka.
  • Kulit puting yang berwarna lebih gelap di atas bibir atas bayi harus lebih banyak daripada di bibir bawah bayi, dan pipinya harus terlihat penuh dan bulat selama menyusui.
  • Jika menyusui masih terus diwarnai dengan perjuangan keras, bicarakan dengan dokter Anda. 

Infeksi sariawan mungkin terjadi ketika puting Anda lecet atau terluka. Hal ini menunjukkan adanya kandidiasis yang menyebabkan sariawan, yang bisa menembus puting atau payudara Anda.

Indikasi infeksi sariawan dalam payudara Anda mungkin meliputi:

  • Mulai terasa nyeri pada kedua puting atau payudara setelah menyusui, terutama jika sebelumnya Anda tidak merasakan nyeri setelah menyusui.
  • Rasa nyeri bisa berbeda-beda, mulai nyeri ringan hingga ketidaknyamanan yang parah, yang berlangsung selama hingga satu jam setiap kali setelah menyusui. 

Gejala sariawan mulut pada bayi yang menyusui di antaranya:

  • Bintik putih seperti krim atau kemerahan pada gusi, lidah, langit-langit mulut, atau bagian dalam pipi. Bagian kemerahan ini tidak hilang jika diusap dengan lembut menggunakan kain bersih.
  • Perilaku bayi yang gelisah selama menyusui.
  • Selaput tipis berwarna putih pada bibir.
  • Ruam popok terus terjadi pada beberapa bayi dan tidak bisa dihilangkan.

Solusi yang disarankan untuk sariawan:

  • Anda bisa melanjutkan menyusui ketika Anda dan bayi Anda menjalani perawatan untuk sariawan.
  • Untuk sariawan mulut pada bayi, perawatannya biasanya menggunakan gel atau cairan antijamur, yang aman bagi bayi Anda. Sangat penting bagi Anda untuk mencuci tangan Anda dengan cermat setelah mengoleskannya pada bayi.
  • Ibu menyusui yang mengalami sariawan biasanya ditangani dengan krim, yang dioleskan terpisah pada dan sekitar puting setelah menyusui. Mencuci tangan secara menyeluruh diperlukan setelah mengoleskannya sendiri. Dalam beberapa kasus, ada ibu yang memerlukan tablet antijamur untuk mengatasi infeksi.
  • Setelah memulai perawatan, gejala yang Anda alami seharusnya sudah membaik dalam 2 sampai 3 hari, meskipun infeksi mungkin perlu waktu lebih lama agar bisa diatasi sepenuhnya.
  • Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda merasa kurang yakin terhadap opsi perawatan untuk sariawan.
Kelainan pada lidah yaitu tongue tie (ankyloglossia)

Pada bayi tertentu, lapisan kulit yang menghubungkan lidah dengan langit-langit mulut, yang dikenal sebagai frenulum, lebih pendek daripada biasanya. Kondisi ini disebut sebagai 'tongue tie'.

Ada sebagian bayi yang mengalami 'tongue tie' tetapi tidak mengalami kesulitan, namun ada juga yang mengalami masalah dalam menyusui karena pergerakan lidah yang terbatas.

Namun, 'tongue tie' dapat diatasi. 

Solusi yang disarankan untuk 'tongue tie':

  • Jika bayi Anda mengalami 'tongue tie' tetapi bisa menyusui secara normal tanpa masalah, maka perawatan segera mungkin tidak diperlukan.
  • Namun, jika proses menyusui terganggu, ada prosedur sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Bicaralah dengan dokter Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang opsi perawatannya.

Apa Sajakah Kekhawatiran Ibu yang Positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam Menyusui?

Bagi ibu yang sedang menjalani terapi antiretroviral dan jumlah kandungan HIV tetap tidak terdeteksi selama kehamilan, risiko penularan melalui menyusui berkurang secara signifikan, sering kali kurang dari 1%. Namun, sangat penting untuk menekankan bahwa risikonya bukanlah nol sama sekali.

Pemberian susu formula yang sudah disiapkan dengan baik sebagai pengganti ASI dapat menghilangkan risiko penularan HIV setelah melahirkan kepada bayi. Jika ibu memutuskan untuk menyusui, penting baginya untuk mematuhi prosedur terapi antiretroviral dan terus menekan virus dengan baik. Hal ini sangat penting untuk meminimalkan risiko penularan HIV selama masa nifas.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

ASI memiliki berbagai manfaat bagi tumbuh kembang bayi yang baru lahir. Selain itu, kedekatan antara ibu dan bayi satu sama lain selama menyusui membantu meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. Sang ibu baru disarankan untuk menyusui minimal selama 6 bulan pertama, dan jika memungkinkan, hingga bayi berumur 2 tahun.

Jika Anda menghadapi kesulitan dan memerlukan bantuan dalam hal menyusui, silakan hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini dengan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Pantai yang terdekat dengan Anda.

Rumah Sakit Pantai telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atau Perhimpunan Kualitas Kesehatan untuk Rakyat Malaysia atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan