Fertilitas

Layanan perawatan kesuburan di Pantai Hospital menawarkan solusi kesuburan lengkap yang disesuaikan dengan setiap pasangan dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.

Tim ahli kesuburan berisi beberapa ahli yang paling disegani di bidangnya dan berdedikasi untuk membantu Anda memulai perjalanan Anda sebagai orang tua.

Berbagai layanan kesuburan di Pantai Hospital

Spesialis-spesialis berpengalaman kami memanfaatkan teknologi modern dan keahliannya untuk menyediakan berbagai layanan kesuburan terbaik untuk Anda:

 Pemeriksaan tuba Fallopi

Seringnya, ketidaksuburan pada wanita disebabkan oleh berbagai masalah pada tuba Fallopi. Pemeriksaan tuba akan mengevaluasi struktur tuba Fallopi dan dapat mendeteksi kelainan lain, seperti polip, rekatan, kelainan bawaan, atau fibroid. Pemeriksaan ini dilakukan lewat sebuah pemeriksaan sinar-X yang disebut Histerosalpingogram (HSG).

 Pemeriksaan kesuburan

Evaluasi kesuburan mencakup asesmen kesehatan seksual pasangan. Untuk laki-laki, asesmen ini mencakup analisis air mani untuk mengetahui jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.

Untuk wanita, asesmen mencakup tes-tes saat ovulasi, yaitu tes darah untuk mengetahui tingkat hormon dan tes ultrasonografi (USG). Dokter juga dapat menilai cadangan ovarium lewat bedah laparoskopi.

Pemeriksaan tambahan mungkin dibutuhkan untuk memeriksa bagaimana sperma dan sel telur berinteraksi, dan jika pihak laki-laki memiliki antibodi antisperma.

 Inseminasi Intrauterin (Intrauterine Insemination/IUI)

Inseminasi Intrauterine (IUI) adalah inseminasi buatan. Sperma akan dipekatkan dan dimasukkan ke dalam rahim bertepatan dengan masa ovulasi agar sel telur bisa langsung dibuahi.

Metode ini cocok bagi pasangan yang memiliki:

  • Infertilitas yang tidak bisa dijelaskan
  • Infertilitas terkait dengan endometriosis
  • Infertilitas terkait dengan pasangan pria
  • Infertilitas terkait dengan serviks
  • Infertilitas terkait dengan ovulasi
 Bayi Tabung (In-Vitro Fertilisation/IVF)

IVF adalah Teknik Reproduksi Berbantu dengan cara mengekstrasi sel telur dari indung telur wanita dan membuahinya dengan sperma. Sel telur yang telah dibuahi (embrio) kemudian dipindahkan dan ditanamkan di dalam rahim wanita.

IVF adalah pilihan yang tepat dalam kasus-kasus berikut:

  • Penurunan tingkat kesuburan wanita di usia 40
  • Penurunan produksi sel telur oleh indung telur
  • Kelainan pada tuba Fallopi
  • Endometriosis
  • Fibroid uterine
  • Infertilitas yang tidak bisa dijelaskan
  • Infertilitas pada pria
 Prosedur pemindahan blastosista
Teknik ini adalah teknologi tahap lanjut untuk IVF. Jika IVF konvensional hanya memindahkan sel telur yang dibuahi (embrio) ke uterus, teknik ini membiarkan embrio memasuki masa inkubasi selama 5 hari agar ia berkembang ke tahap blastosis dan meningkatkan peluang implantasi. Blastosista kemudian akan ditanamkan di uterus pada sekitar hari ke-6.
 Injeksi Sperma Intrasitoplasma (Intracytoplasmic Sperm Injection/ICSI)

Terdapat beberapa faktor yang terkadang menyulitkan sperma untuk menembus lapisan terluar sel telur. Sperma mungkin memiliki masalah pada pergerakan atau strukturnya, atau lapisan terluar sel telur terlalu keras.

Pada kasus-kasus demikian, ICSI digunakan untuk membantu sperma membuahi sel telur. Pada prosedur ini, satu sel sperma disuntikkan langsung ke dalam sitoplasma sel telur.

 Induksi ovulasi dan pemantauan siklus menstruasi

Induksi ovulasi adalah perawatan kesuburan yang menggunakan obat (oral atau suntik) untuk menstimulasi ovulasi. Siklus menstruasi wanita akan dipantau selama satu atau dua bulan, dan obat akan diberikan tepat di awal siklus. Respon tubuh kemudian akan dipantau lewat USG.

Dokter kemudian dapat menyarankan waktu yang paling tepat untuk berhubungan atau inseminasi ketika Anda akan berovulasi.

 Pembekuan Embrio/Kriopreservasi Embrio

Juga disebut penyimpanan embrio, teknik ini mencakup pembekuan satu embrio atau lebih untuk digunakan di masa depan. Embrio tersebut dapat dicairkan di lain hari dan ditanamkan di dalam uterus.

Teknik ini tepat untuk para wanita yang ingin menunda memiliki anak atau memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengakibatkan infertilitas.

 Pemindahan Embrio Beku-Cair (Frozen-Thawed Embryo Transfer/FET)

FET meliputi pembekuan embrio pasca IVF, pencairan, dan perpindahan ke dalam rahim pada tahap selanjutnya.

 Pembekuan sel telur

Teknik pembekuan sel telur mencakup pengambilan sel telur dari indung telur dan membekukannya saat belum dibuahi agar bisa disimpan dan digunakan ketika pihak wanita siap untuk kehamilan.

Teknik ini tepat untuk:

  • Wanita yang sedang berada dalam pengobatan penyakit seperti kanker
  • Wanita yang ingin menyimpan sel telurnya dan menggunakannya ketika sudah siap untuk hamil
 Pembekuan sperma

Proses ini akan dilakukan oleh dokter spesialis andrologi yang menggunakan larutan pembekuan khusus dan menyimpan sperma di tabung kecil. Sperma harus tetap dalam keadaan beku dengan temperatur tetap -196 derajat Celsius.

Sperma dapat dibekukan selama mungkin sesuai keinginan dan digunakan ketika dibutuhkan. Setelah mencairkan sperma beku, sperma akan dianalisis untuk memastikan motilitas dan aktivitasnya sebelum digunakan untuk IVF.

 Analisis air mani

Analisis air mani adalah sebuah tes untuk memeriksa jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Tes ini akan membantu mengidentifikasi masalah pada sperma yang dapat mengakibatkan infertilitas pada pria.

 Histerosalpingogram (HSG)

Prosedur ini mirip dengan sinar-X dan digunakan untuk melihat bagian dalam tuba Fallopi dan uterus untuk memeriksa adanya kelainan.

 Histeroskopi dan Laparoskopi

Histeroskopi dilakukan dengan menggunakan Histeroskop, yaitu sebuah tabung tipis yang bercahaya yang dimasukkan ke dalam vagina untuk memeriksa serviks dan uterus untuk memastikan penyebab pendarahan vaginal, atau bahkan mengangkat polip dan fibroid.

Laparoskopi pada dasarnya sama, tetapi alat dimasukkan lewat dinding abdominal.

 Bedah Pengambilan Sperma (Surgical Sperm Retrieval/SSR)

Teknik ini berguna bagi para pria yang memiliki hambatan yang menahan pelepasan sperma, kondisi bawaan (seperti ketiadaan vas deferens), pernah melakukan vasektomi, atau memiliki azoospermia non-obstruktif.

Sperma dapat diambil menggunakan metode PESA (Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration), di mana sperma diambil menggunakan jarum dari epididimis. Sperma juga dapat diambil menggunakan metode TESE (Testicular Sperm Extraction), di mana sperma diambil dari jaringan testikular lewat insisi pada skrotum.

 Pemindahan embrio/sel telur/sperma beku dari pusat kesuburan lain
Pantai Hospitals menyediakan layanan pemindahan embrio, sel telur, dan sperma beku dari fasilitas atau pusat kesuburan lain.
 Pemantauan embrio selang waktu
Teknik ini membantu memilih embrio yang memiliki peluang paling baik dalam implantasi. Embrio dikultur dan diinspeksi untuk pemeriksaan morfologi dan aspek-aspek lainnya. Embrioskop dipasang di dalam inkubator untuk mengambil gambar embrio dalam interval yang telah ditentukan, menganalisis, dan memilih yang terbaik untuk dipindahkan ke dalam rahim.
 Penetasan dengan bantuan laser (Laser-assisted hatching/LAH)
Teknik IVF ini membantu embrio menetas dengan memecahkan cangkang terluarnya dan membuat bukaan. Penetasan yang mudah meningkatkan peluang embrio tertanam di dinding uterus.
 Pemeriksaan genetik pra-implantasi (Preimplantation genetic screening/PGS)
Ini adalah teknik diagnosis genetik prenatal untuk mengidentifikasi kelainan pada embrio dan memilih hanya genetik yang normal untuk implantasi.

Spesialisasi Kami

Muat lebih banyak
Loading...
Thank you for your patience