health-pulse-iud-banner health-pulse-iud-banner
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

IUD: Manfaat, Efektivitas, dan Risiko

19 April 2024 · 8 mins read

Topics











Intrauterine device (IUD) adalah alat kecil berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim Anda untuk mencegah kehamilan. Pelajari mengenai manfaat dan risiko yang menyertainya.

Intrauterine device atau IUD adalah opsi kontrasepsi reversibel yang sangat efektif bagi mereka yang ingin mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, metode ini mendorong wanita untuk memiliki hak atas kesehatan reproduksinya dan merasa lebih nyaman dalam hidupnya.

Apa Itu IUD?

Intrauterine device (IUD) adalah alat kecil berbahan plastik atau tembaga berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim Anda untuk mencegah kehamilan. Opsi kontrasepsi ini umumnya digunakan sebagai langkah perlindungan jangka panjang dan dapat bertahan hingga 5-10 tahun, tergantung pada jenis IUD-nya.

Bagaimana Cara Kerja IUD?

Terdapat dua jenis IUD, hormonal dan tembaga. 

IUD Hormonal atau Levonorgestrel (LNG) memproduksi progestin dalam jumlah kecil, yaitu hormon progesteron sintetis, di dalam uterus. Progestin menebalkan mukosa serviks, sehingga menyulitkan sperma mencapai sel telur. Progestin juga menipiskan lapisan rahim, menjadikannya kurang reseptif untuk sel telur yang sudah dibuahi.

IUD tembaga bekerja dengan cara yang sama dengan membuat sel telur tidak mungkin dibuahi. Pola pergerakan sperma ke sel telur bergantung pada komposisi kimia pada saluran reproduksi. Ion tembaga yang dilepaskan dari IUD mengubah komposisi mukosa serviks dan lapisan uterus, sehingga menghalangi upaya sperma mencapai sel telur.

Apakah IUD Efektif?

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa IUD adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif dengan tingkat kegagalan di bawah 1%. 

Jika digunakan dengan tepat, sebagian besar opsi kontrasepsi yang ada memang efektif mencegah kehamilan. Namun, opsi lain dapat melibatkan keharusan konsumsi pil secara reguler atau mengganti alat setiap beberapa hari sekali. Di sisi lain, IUD tidak memerlukan banyak perawatan, sehingga meminimalkan kelalaian pihak pengguna, karena alat ini dimasukkan ke dalam tubuh.

Walaupun tidak lazim digunakan sebagai kontrasepsi darurat, IUD tembaga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat yang sangat efektif jika dipasang dalam rentang waktu tertentu. IUD tembaga dapat dipasang hingga 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seks tanpa pengaman.

Apa Saja Manfaat IUD?

Sebagai salah satu kontrasepsi reversibel yang paling efektif dan bekerja dalam jangka panjang, IUD memberikan manfaat yang unik bagi penggunanya, yang tidak ditemukan pada bentuk kontrasepsi lain.

  1. Mereka memberikan perlindungan 5-10 tahun dari kehamilan.

  2. Kedua tipe IUD yang disebutkan di atas memberikan Anda manfaat perlindungan jangka panjang dari kehamilan. BPOM menyatakan bahwa IUD yang memproduksi progestin - sistem levonorgestrel-intraurine (LNG-IUS), memberikan penggunanya perlindungan dari kehamilan hingga 5 tahun.

    IUD tembaga bahkan dapat melindungi dari kehamilan hingga 10 tahun. IUD tembaga dapat digunakan untuk mereka yang memilih kontrasepsi bebas-hormon sebagai pilihan pribadinya atau karena memiliki kondisi medis tertentu. IUD jenis ini hanya menggunakan ion tembaga untuk mencegah kehamilan.

  3. IUD dapat dilepas ketika dibutuhkan.

  4. Ketika seorang wanita ingin memulai berkeluarga, ia dapat melepaskan IUD-nya dengan bantuan dokter. IUD hormonal dan tembaga bersifat reversibel dan tidak mempengaruhi tingkat kesuburan. Oleh karena itu, Anda dapat hamil setelah pengangkatan IUD.

  5. IUD tidak memerlukan banyak perawatan.

  6. Pemasangan IUD umumnya adalah prosedur singkat dan hanya dilakukan sekali, dan tidak perlu mengeluarkan usaha untuk perawatannya. Tergantung pada jenis dan merek IUD yang dipasang, penggantian tidak diperlukan hingga 10 tahun.

  7. IUD lebih tidak memakan biaya.

  8. Perlindungan jangka panjang yang ditawarkan IUD lebih berharga dari jumlah investasi yang dibayarkan di awal saat pemasangan alat. Kami menyarankan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda untuk menjadwalkan pemeriksaan tahunan.

  9. IUD meningkatkan kualitas hidup wanita.

  10. Karena IUD merupakan alternatif yang tidak memerlukan banyak perawatan serta usaha untuk mencegah kehamilan, metode ini memberikan kemudahan bagi penggunanya. Selain itu IUD hormonal juga dapat menyembuhkan jerawat dan nyeri menstruasi karena sekresi progestin. 

    Manfaat lain IUD hormonal adalah bahwa metode ini efektif untuk menangani masalah menstruasi pada wanita yang darahnya terlampau banyak dan menstruasi yang berlangsung lebih lama.

Apa Saja Kekurangan IUD?

Berikut adalah beberapa kekurangan IUD yang harus diketahui sebelum memutuskan bahwa ini adalah metode kontrasepsi yang paling tepat:

  • IUD hormonal atau tembaga tidak memberikan perlindungan dari Infeksi Menular Seksual (IMS) atau HIV. Jadi, disarankan bagi wanita yang aktif secara seksual menggunakan metode barrier (penghalang), seperti kondom, terutama jika memiliki partner seks baru.
  • Biaya untuk membeli dan memasang IUD untuk pertama kali cukup besar.
  • Beberapa individu juga dapat mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman saat prosedur pemasangan, yang umumnya hanya memakan waktu beberapa meni.
  • Beberapa individu juga dapat mengalami kram, terutama pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah pemasangan IUD. 
  • IUD tembaga juga memiliki risiko memicu menstruasi yang lebih deras dan menyakitkan. Namun, setelah setahun penggunaan, gejala-gejala tersebut umumnya akan mereda. Bagaimanapun, mencatat efek samping dapat membantu, terutama jika tidak tertahankan, dan mengharuskan Anda berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Pemasangan IUD pertama memang memiliki risiko infeksi, yang dapat dihindari dengan langkah-langkah pencegahan tertentu.

Apa Saja Risiko yang Terkait dengan IUD?

Normal untuk tubuh Anda menyesuaikan diri dengan adanya objek asing, seperti IUD, yang masuk ke uterus. Efek samping dapat muncul pada minggu-minggu pertama setelah pemasangan IUD, karena tubuh Anda membiasakan diri dengan alat tersebut. 

Walaupun jarang, terdapat pula risiko jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Infeksi panggul (pelvis)

  2. Terdapat risiko rendah terkena Penyakit Radang Panggul (PID), infeksi pada satu atau lebih organ reproduksi bagian atas, termasuk uterus (rahim), ovarium, dan tuba fallopi, pada 20 hari awal pemasangan IUD.

    Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut setelah pemasangan IUD, konsultasikan dengan dokter:

    • Nyeri pada perut bagian bawah.
    • Cairan tidak normal atau berbau busuk yang keluar dari vagina.
    • Nyeri dan/atau pendarahan saat berhubungan seks. 
    • Pendarahan yang tidak lazim di antara periode menstruasi. 
    • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
    • Demam.
  3. Sariawan pada leher rahim

  4. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa IUD dapat membuat Anda rentan mengalami sariawan pada leher rahim (juga dikenal sebagai infeksi jamur). Namun, pemasangan IUD saat Anda menderita infeksi jamur dapat menyebabkan infeksi menyebar pada tiga bulan pertama.

  5. Kerusakan rahim

  6. Pemasangan IUD yang tidak tepat memiliki risiko kecil melubangi uterus Anda. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi, dengan kemungkinannya mencapai 1 dari 1000 pemasangan. 

  7. Kehamilan ektopik

  8. Embrio yang tertanam di luar uterus, umumnya di tuba fallopi, juga dikenal sebagai kehamilan ektopik

  9. IUD dikeluarkan rahim atau bergeser

  10. IUD Anda dapat keluar sepenuhnya atau bahkan sebagian dari tubuh Anda karena tubuh Anda yang bereaksi negatif terhadap benda asing. Anda dapat memeriksakan diri untuk memastikan bahwa IUD terpasang di tempatnya. 

    Konsultasikan tenaga medis profesional jika Anda mendapati gejala-gejala berikut ini:

    • Rasa nyeri di area pemasangan IUD.
    • Anda dapat merasakan IUD.
    • Benang IUD lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya.
    • Pendarahan yang tidak normal.

Bagaimana IUD Dipasang di dalam Uterus?

Pemasangan IUD dapat memicu pikiran yang berlebihan dan menyeramkan bagi sebagian wanita. Maka, memahami bagaimana proses pemasangan IUD dapat membantu mengurangi kecemasan yang menyertainya.

  1. Mempersiapkan pemasangan IUD

  2. Pertama, memutuskan penggunaan IUD hormonal atau tembaga sangat penting. Setelah mendiskusikan preferensi dan kondisi kesehatan Anda, dokter Anda dapat membantu Anda memutuskan. 

    Misalnya, tubuh Anda tidak dapat menggunakan IUD hormonal karena kondisi medis tertentu; pada kasus demikian, lebih baik memilih opsi IUD bebas hormon alih-alih IUD yang memproduksi progestin. Begitu pula jika Anda memiliki alergi tembaga, maka opsi IUD hormonal akan lebih cocok untuk Anda. 

    Hal-hal yang harus dilakukan untuk memastikan mulusnya prosedur pemasangan IUD: 

    • Hindari berhubungan seks tanpa pengaman sejak hari pertama menstruasi Anda hingga janji pemasangan IUD Anda.
    • Jika Anda tidak menggunakan metode kontrasepsi yang dapat diandalkan, dan jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama 3 minggu sebelum pemasangan IUD. Anda mungkin perlu melakukan tes kehamilan untuk memastikan bahwa Anda sedang tidak hamil. 
    • Makan hidangan yang ringan sebelum pergi ke dokter.
    • Minum obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, 60 menit sebelum prosedur/
    • Minta teman atau anggota keluarga untuk menemani Anda di hari itu.
    • Hindari menyetir setelah prosedur.
    • Luangkan waktu untuk beristirahat selama sisa hari setelah melakukan prosedur. 
  3. Proses pemasangan IUD

    • Alat yang disebut spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina Anda untuk dapat melihat serviks (leher rahim) Anda.
    • Panjang uterus Anda akan diukur, dan IUD akan dimasukkan. 
    • Setelah IUD terpasang, benang akan digunting sebelum melepas spekulum. 
    • Prosedur ini umumnya memakan waktu sekitar 5-10 menit. 

Siapa Saja yang Boleh Menggunakan IUD?

IUD dapat digunakan oleh sebagian besar wanita yang sehat yang memiliki uterus. 

Namun, IUD tidak cocok untuk wanita yang:

  • Hamil.
  • Mengalami pendarahan vagina yang abnormal.
  • Mengidap IMS yang belum diobati atau infeksi panggul.

Tes sebelum pemasangan, meliputi pap smear, tes kehamilan, skrining IMS, serta pemeriksaan payudara dan panggul, dapat membantu menentukan apakah Anda kandidat yang tepat untuk melakukan prosedur IUD.

Lebih Banyak tentang IUD

1. Kapan saya boleh berhubungan seks setelah memasang IUD?

Tunggu setidaknya 24 jam setelah pemasangan sebelum melakukan hubungan seks vaginal. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai waktu tunggu, karena dapat bervariasi berdasarkan tiap individu dan waktu pemasangan IUD dalam siklus menstruasi Anda. 

2. Seberapa menyakitkan pemasangan IUD?

Beberapa individu dapat mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri saat proses pemasangan IUD, namun anestesi lokal dapat meredakannya. Penting untuk berkomunikasi dengan tenaga medis profesional yang melakukan pemasangan IUD jika Anda merasa nyeri atau tidak nyaman, dan Anda berhak untuk meminta jeda waktu atau menghentikan prosedur tersebut kapan pun. Selain itu, jika dibutuhkan, Anda dapat meminum pereda nyeri setelah pemasangan IUD untuk menangani rasa tidak nyaman.

3. Bisakah Anda tetap hamil setelah menggunakan IUD?

Ya, namun, hanya kurang dari 1% wanita yang hamil setelah pemasangan IUD.

4. Bagaimana saya tahu jika saya hamil setelah menggunakan IUD?

Tanda-tanda kehamilan saat IUD sudah terpasang sama dengan tanda-tanda kehamilan normal. Hal ini dapat meliputi menstruasi yang terlambat, kelelahan, mual, dan sering buang air kecil. 

Konsultasikan dengan dokter jika Anda menduga Anda hamil agar dapat mengambil langkah yang tepat berdasarkan kebutuhan Anda.

5. Apakah saya bisa merasakan benang IUD saya?

Anda mungkin dapat merasakan benang IUD tergantung dari serviks hingga bagian atas vagina Anda.

Benang ini berguna untuk membantu dokter melepas IUD dan memastikan bahwa IUD terpasang. Berhati-hatilah agar tidak menarik atau menggerakkan benang tersebut, karena ini dapat mengubah posisi IUD.

6. Apa IUD menghentika menstruasi?

Walaupun IUD umumnya tidak langsung menghentikan menstruasi, penggunaannya dapat mengubah pola menstruasi. Anda dapat mengalami menstruasi dengan darah yang lebih banyak, berlangsung lebih lama, atau nyeri yang lebih hebat dengan IUD tembaga, walaupun gejala-gejala ini seringkali membaik setelah beberapa bulan.

Beberapa individu yang menggunakan IUD hormonal mengalami menstruasi dengan darah yang lebih sedikit, dan pada beberapa kasus tertentu, menstruasi dapat berhenti sepenuhnya. Penting untuk mengetahui bahwa respon individu terhadap IUD beragam.

7. Apakah IUD menyebabkan darah menggumpal?

Risiko darah menggumpal yang terkait dengan IUD umumnya dianggap rendah.

8. Apa yang terjadi jika Anda tidak melepas IUD?

Setelah IUD melewati tanggal kedaluwarsanya, tidak ada jaminan bahwa IUD efektif mencegah kehamilan. Selain itu, terdapat peningkatan risiko infeksi jika IUD tidak dilepas dalam waktu berkepanjangan melampaui tanggal kedaluwarsanya.

9. Apakah saya dapat menggunakan tampon saat menggunakan IUD?

Ya, menggunakan tampon umumnya aman jika Anda memiliki IUD yang terpasang. IUD ditempatkan di uterus, di atas serviks, dan ini tidak akan mengganggu penggunaan tampon. Tampon dimasukkan lewat vagina dan tidak bersentuhan dengan IUD atau mengubah posisinya.

10. Apakah Anda bisa menggunakan menstrual cup saat menggunakan IUD?

Ya, itu bisa dilakukan. Namun, penggunaan menstrual cup dengan IUD memiliki risiko kemungkinan IUD terlepas. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda apakah Anda dapat mulai atau terus menggunakan menstrual cup setelah pemasangan IUD. 

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

IUD adalah opsi kontrasepsi yang sangat efektif dan mudah yang menawarkan perlindungan jangka panjang dan reversibel dengan tingkat kelalaian pengguna yang minim. Walaupun terdapat beberapa kekurangan dan risiko yang harus diperhatikan, manfaat IUD membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi wanita. 

Diskusikan dengan dokter Anda untuk mengetahui lebih banyak tentang IUD, dan apakah metode ini cocok untuk Anda. 

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan tim dokter spesialis ginekologi kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan