men-health-conditions-banner-desktop men-health-conditions-banner-mobile
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Pria

Kondisi Kesehatan yang Harus Diperhatikan Pria

09 November 2023 · 10 mins read

Topics








Pelajari lebih lanjut tentang kondisi-kondisi kesehatan yang harus diperhatikan oleh setiap pria.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa pria rata-rata memiliki usia harapan hidup sekitar 5 tahun lebih rendah dari wanita. Hal ini mengindikasikan bahwa pria harus memperhatikan kesehatannya.

Pada artikel ini, kami akan membahas berbagai kondisi kesehatan yang menyerang pria, mendorong mereka untuk memahami pengaruhnya terhadap kesehatan dan mempelajari cara-cara untuk menjaga kesejahteraan mereka.

Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi membuat pria sulit ereksi atau mempertahankan ereksinya cukup lama untuk berhubungan seksual. Terdapat beberapa penyebab berbeda, yang meliputi kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah Anda, kondisi neurologi, kondisi kesehatan mental, dan cedera.

Faktor risiko Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi juga merupakan gejala yang dikaitkan dengan berbagai gangguan dan kondisi medis. Berikut merupakan faktor risiko disfungsi ereksi:

  • Masalah pada prostat
  • Diabetes tipe 2
  • Hipogonadisme yang terkait dengan beberapa masalah endokrinologi
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Penyakit dan pembedahan vaskular
  • Kolesterol darah tinggi
  • Tingkat HDL (lipoprotein densitas tinggi/kolesterol baik) rendah
  • Gangguan tidur kronis (apnea tidur obstruktif, insomnia).
  • Gangguan neurogenik
  • Depresi
  • Konsumsi alkohol
  • Gagal ginjal dan dialisis
  • Merokok, yang memperparah efek dari faktor risiko lain, seperti penyakit vaskular dan hipertensi.

Tampaknya usia menjadi faktor risiko tidak langsung yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami faktor risiko langsung lain yang disebutkan di atas.

Gejala Disfungsi Ereksi

Gejala-gejala disfungsi ereksi dapat meliputi:

  • Terus menerus kesulitan ereksi.
  • Terus menerus kesulitan mempertahankan ereksi.
  • Turunnya gairah seksual.

Opsi pengobatan Disfungsi Ereksi

Setelah langkah pertama mengetahui penyebab disfungsi ereksi, dokter Anda akan membantu menentukan opsi pengobatan terbaik untuk Anda.

Berikut adalah opsi pengobatan yang dapat Anda ambil, , beberapa di antaranya dapat Anda lakukan sendiri dengan mengubah gaya hidup.

  • Minimal 45 menit berolahraga kardiovaskular tiga kali seminggu dapat membantu mereka yang mengalami disfungsi ereksi ringan. Beberapa contoh olahraga kardiovaskular adalah jalan cepat, joging, berenang, bersepeda, dan lompat tali.
  • Berhenti merokok dapat memperbaiki disfungsi ereksi ringan dalam beberapa bulan. 
  • Obat yang dirancang untuk meningkatkan aliran darah ke penis:
  • Terapi kejut intensitas rendah (LiSWT) yang terfokus pada penis adalah pengobatan non-invasif yang meningkatkan aliran darah menggunakan gelombang suara.
  • Alat vakum (pompa penis).
  • Terapi penggantian hormon.

Hiperplasia Prostat Jinak (BPH) / Pembesaran Prostat

Hiperplasia Prostat Jinak (BPH), lebih umum dikenal dengan pembesaran prostat, adalah pembesaran kelenjar prostat yang tidak bersifat kanker. Pria berusia 50 tahun ke atas lebih rentan mengalami kelainan urologi yang umum ini. 

Faktor risiko Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko mengidap Hiperplasia Prostat Jinak (BPH):

  • Penuaan: Risiko mengalami pembesaran prostat dan gejala-gejala yang menyertainya akan meningkat saat pria menginjak usia 40an, dibandingkan dengan pria berumur di bawah 40 tahun.
  • Riwayat keluarga: Kemungkinan Anda mengalami masalah dengan prostat lebih tinggi jika Anda memilki riwayat keluarga dengan masalah prostat. 
  • Diabetes dan penyakit jantung: Menurut penelitian, diabetes dan penyakit jantung juga dapat meningkatkan risiko mengalami BPH.
  • Gaya hidup: Obesitas juga meningkatkan risiko BPH, namun berolaharaga dapat membantu menurunkan risikonya.

Gejala Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)

Anda mungkin mengidap Hiperplasia Prostat Jinak (BPH) jika Anda menunjukkan gejala-gejala berikut:

  • Membutuhkan tekanan dan ketegangan untuk dapat berkemih.
  • Kesulitan memulai dan menjaga aliran urin.
  • Kandung kemih Anda terasa tidak sepenuhnya kosong setelah berkemih.
  • Tiba-tiba tidak bisa berkemih (retensi urin akut).
  • Merasa ingin berkemih secara tiba-tiba.
  • Berkemih lebih sering dari biasanya, terutama pada malam hari.
  •  Mengompol.
  • Terdapat darah pada urin.

Opsi penanganan Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)

  • Terapi Uap Air Rezum: Penanganan alternatif alami yang aman dan telah diterima secara luas dibandingkan dengan pembedahan. Terapi ini menggunakan terapi uap air konvektif untuk menghilangkan jaringan-jaringan prostat yang obstruktif. Jumlah uap air disesuaikan dengan ukuran prostat.
  • Penanganan melalui obat: Hal ini meliputi dua kategori obat, yaitu obat yang mengendurkan prostat untuk meringankan sumbatan pada bukaan kandung kemih, atau obat yang menghambat produksi hormon laki-laki (dht) yang terimplikasi mempengaruhi pembesaran prostat.
  • Penguapan laser: Penanganan ini didesain untuk pasien dengan kelenjar prostat lebih kecil, yang melibatkan penghantaran energi laser dari uretra menuju kelenjar prostat untuk menghilangkan jaringan prostat yang membesar.
  • Pembedahan: Bagian prostat yang membesar yang menempel pada uretra diangkat lewat pembedahan.

Kanker Prostat

Kanker prostat berkembang di prostat, yang merupakan kelenjar kecil berbentuk seperti biji kenari yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh pria, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Faktor risiko kanker prostat

Kanker prostat lebih cenderung terjadi pada individu dengan faktor risiko berikut ini:

  • Usia lanjut
  • Riwayat keluarga: Kerabat yang didiagnosis menderita kanker prostat atau kanker payudara, mewarisi gen kanker payudara - BRCA1, BRCA2
  • Obesitas

Gejala kanker prostat

Pria dengan kanker prostat stadium awal biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun, kanker prostat stadium lanjut dapat menyebabkan gejala-gejala seperti:

  • Kesulitan berkemih
  • Masalah dalam berkemih (aliran urin yang lemah, kesulitan menjaga aliran urin).
  • Sering berkemih.
  • Terdapat darah pada urin (hematuria).
  • Disfungsi ereksi.
  • Terdapat darah pada air mani.
  • Rasa nyeri saat ejakulasi.
  • Nyeri tulang.

Opsi pengobatan kanker prostat

Pengobatan kanker prostat ditentukan oleh tingkat penyebaran dan pertumbuhan kanker serta kesehatan umum dan preferensi pasien.

  • Pembedahan: Prostatektomi radikal adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat prostat dengan menggunakan laparoskopi, robotik, atau pembedahan terbuka tradisional.
  • Terapi radiasi: Terapi radiasi pancaran eksternal menghantarkan pancaran sinar-X yang kuat langsung ke tumor dari bagian luar tubuh. Brakiterapi menggunakan benih radioaktif untuk menghantarkan radiasi ke dalam tubuh, membunuh sel kanker sekaligus melindungi jaringan sehat di sekitarnya.
  • Terapi hormon: Terapi hormon menghambat produksi testosteron tubuh. Dengan menekan produksi testosteron, pertumbuhan sel kanker akan terhambat. Obat-obatan hormon seperti agonis dan antagonis luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) dan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) mencegah tubuh memproduksi testosteron.
  • Kemoterapi: Kemoterapi menyalurkan obat secara intravena, oral (dalam bentuk tablet), atau keduanya, untuk membunuh sel kanker. Terapi ini dapat digunakan sebagai pengobatan untuk kanker prostat yang telah menyebar ke area tubuh lainnya.

Kanker prostat sangat bisa diobati. Oleh karena itu, deteksi dini kanker prostat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Tes prostate-specific antigen (PSA) dan pemeriksaan colok dubur dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker prostat secara dini. Namun, perlu diingat bahwa tes ini mungkin tidak sepenuhnya akurat karena ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasilnya.

Oleh karena itu, disarankan bagi pria dengan risiko sedang atau tinggi untuk mendiskusikan tentang pemeriksaan kanker prostat dengan dokter mereka.

Kanker Testis

Kanker testis, yang bermula di testis, umumnya menyerang pria berusia antara 15 hingga 40 tahun. Namun, pria dapat mengidap kanker testis pada usia berapa pun.

Kanker testis biasanya terjadi ketika tumor ganas, yang mengandung sel kanker, berkembang di jaringan testis. Sel-sel ini tumbuh di luar kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah atau sistem limfatik.

Faktor risiko kanker testis

Pria yang berisiko didiagnosis menderita kanker testis meliputi:

  • Memiliki riwayat kanker testis dalam keluarga.
  • Salah satu testis tidak turun (kriptorkismus).
  • Memiliki perkembangan testis yang abnormal melalui kondisi seperti sindrom Klinefelter.
  • Pernah mengidap kanker testis.

Gejala kanker testis

Berikut ini adalah gejala yang dapat dikaitkan dengan kanker testis:

  • Benjolan di skrotum atau testis.
  • Penumpukan cairan secara tiba-tiba atau mendadak di dalam skrotum.
  • Pembengkakan skrotum atau testis.
  • Perasaan berat tiba-tiba di skrotum.
  • Nyeri pada skrotum atau testis.
  • Testis yang mengecil.
  • Nyeri tumpul di area selangkangan atau perut bagian bawah.
  • Kelembutan pada jaringan payudara.
  • Perbedaan penampilan di antara testis.

Jika Anda merasakan adanya benjolan, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengesampingkan pertumbuhan kanker pada tahap paling awal. Kunjungi dokter juga jika timbul rasa sakit atau bengkak di testis atau area selangkangan.

Opsi pengobatan kanker testis

Tahap pengobatan untuk kanker testis ditentukan oleh stadium dan jenis kanker serta kondisi kesehatan dan preferensi pasien. Opsi pengobatan kanker testis meliputi:

  • Radical inguinal orchiectomy: Prosedur ini, yang melibatkan pengangkatan testis dengan tumor, dapat digunakan untuk pengobatan seminoma dan non-seminoma.
  • Retroperitoneal lymph node dissection (RPLND): Jenis pembedahan ini melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening dan pembuluh darah besar di belakang perut.
  • Terapi radiasi: Radiasi dosis tinggi digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  • Kemoterapi: Menggunakan obat-obatan tertentu (misalnya, bleomisin, cisplatin, dan etoposide) untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi juga berguna baik untuk seminoma maupun non-seminoma.

Penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah Anda. Satu atau lebih bagian jantung dan/atau pembuluh darah Anda dapat terserang penyakit kardiovaskular. Seseorang dapat menunjukkan gejala (merasakan gejala-gejalanya secara fisik) atau asimtomatik (tidak merasakan apapun sama sekali).

Masalah jantung atau pembuluh darah dikategorikan sebagai penyakit kardiovaskular, termasuk:

  • Menyempitnya pembuluh darah di jantung Anda, organ lain, atau di seluruh tubuh Anda.
  • Masalah jantung dan pembuluh darah bawaan.
  • Katup jantung yang tidak berfungsi sebagaimana semestinya.
  • Denyut jantung yang tidak teratur.

Faktor risiko penyakit kardiovaskular

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko Anda mengidap penyakit kardiovaskular:

  • Diabetes mellitus adalah kondisi yang umum ketika Anda memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi. 
  • Hipertensi, juga dikenal dengan tekanan darah tinggi, tidak menunjukkan gejala apa pun dan dapat berbahaya jika tidak ditangani.
  • Hiperkolesterolemia, lebih akrab dikenal dengan kolesterol tinggi, adalah ketika terdapat terlalu banyak zat berlemak yang disebut kolesterol dalam darah Anda. 
  • Kelebihan berat badan dan obesitas dideskripsikan sebagai tumpukan lemak abnormal atau berlebih yang menimbulkan risiko kesehatan.

Gejala penyakit kardiovaskular

Gejala penyakit kardiovaskular dapat berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Orang lanjut usia dan wanita dapat memiliki gejala yang lebih tidak terlihat. Namun, kemungkinan untuk mereka mengidap penyakit jantung yang parah tetap ada.

Di bawah ini adalah gejala jika Anda memiliki masalah pada jantung atau penyumbatan pembuluh darah di seluruh tubuh Anda.

Gejala masalah pada jantung

  • Nyeri dada (angina).
  • Rasa tertekan, berat, atau tidak nyaman pada dada, yang kadang dideskripsikan seperti "memakai sabuk di sekitar dada" atau "menaruh beban di atas dada."
  • Sesak napas (dispnea).
  • Pusing atau rasa ingin pingsan.
  • Kelelahan yang amat sangat.

Gejala penyumbatan pada pembuluh darah di seluruh tubuh Anda

  • Nyeri atau kram di kaki saat berjalan.
  • Luka di kaki yang tak kunjung sembuh.
  • Bagian kulit yang dingin atau merah pada kaki Anda.
  • Pembengkakan di kaki.
  • Mati rasa di muka atau tungkai Anda. Anda mungkin mengalami mati rasa ini hanya di satu sisi tubuh Anda.
  • Kesulitan berbicara, melihat, atau berjalan.

Opsi pengobatan penyakit kardiovaskular

Terdapat beberapa opsi pengobatan, tergantung pada gejala Anda dan jenis penyakit kardiovaskular Anda. Pengobatan penyakit cardiovaskular dapat meliputi:

  • Perubahan gaya hidup: Perubahan diet, peningkatan aktivitas aerobik, dan berhenti merokok atau mengonsumsi produk tembakau (termasuk vaping) adalah beberapa contohnya.
  • Obat-obatan: Dokter Anda dapat meresepkan obat untuk menangani dan mengontrol penyakit kardiovaskular. Obat resep yang Anda terima bergantung pada jenis penyakit kardiovaskular yang Anda derita.
  • Prosedur atau pembedahan: Jika obat terbukti tidak mencukupi, dokter Anda dapat menyarankan prosedur lain atau bahkan pembedahan untuk mengobati penyakit kardiovaskular Anda. Sten (tabung pembuka) pada jantung atau pembuluh arteri kaki Anda, pembedahan minimal invasif pada jantung, ablasi, atau kardioversi adalah beberapa prosedur dan pembedahan yang dapat disarankan.
  • Rehabilitasi jantung: Program olahraga rawat jalan yang dapat membantu menguatkan jantung Anda.
  • Pengawasan aktif: Tanpa obat atau prosedur/pembedahan, Anda mungkin harus dimonitor dengan ketat seiring waktu. 

Kesehatan Mental

Kesehatan mental melibatkan kesejahteraan emosional, psikis, dan sosial kita. Pikiran, perasaan, dan perilaku kita, semuanya dipengaruhi oleh kesehatan mental. Bagaimana kita mengelola stres, berhubungan dengan orang, dan membuat keputusan yang tepat dapat ditentukan oleh kesehatan mental kita. 

Gangguan mental menyerang pria dan wanita. Walaupun kasus beberapa gangguan mental lebih jarang ditemukan pada pria dibandingkan wanita, terdapat beberapa gangguan memiliki jumlah diagnosis yang rata antara pria dan wanita, atau lebih tinggi untuk pria, seperti attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kemungkinan pria meninggal karena bunuh diri lebih tinggi daripada wanita. Oleh karena itu, kesehatan mental pria penting dan tidak boleh diabaikan.

Faktor risiko kesehatan mental

Penelitian telah membahas beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kesehatan mental pria memburuk, walaupun terdapat faktor potensial lain yang juga dapat mempengaruhi kesehatan mental pria. 

  • Masalah pekerjaan: Tidak bekerja atau menganggur dapat menjadi sebuah stresor kronis, sedangkan kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba dapat menjadi stresor akut. Beberapa penelitian telah mengindikasikan bahwa tidak bekerja lebih mempengaruhi kesejahteraan mental pria daripada wanita.
  • Masalah keluarga dan perceraian: Keluarga mewakili porsi signifikan pada kehidupan pria; mereka memiliki tujuan dan makna penting bagi hidupnya. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa perceraian dan putus hubungan menjadi faktor risiko tinggi untuk terkena penyakit mental dan bunuh diri pada pria. 
  • Pengalaman buruk masa kecil: Kekerasan masa kecil sering ditemukan pada anak lelaki dan anak perempuan; namun, beberapa jenis kekerasan lebih banyak ditemukan pada anak lelaki dibandingkan anak perempuan (dan sebaliknya), misalnya kekerasan fisik. Terdapat kemungkinan lebih tinggi untuk anak lelaki yang teraniaya di masa kecilnya untuk menunjukkan serangkaian perilaku yang lebih sulit diklasifikasikan secara kejiwaan. Contohnya, kenakalan anak, perilaku disruptif, keluar dari sekolah, konsumsi alkohol berlebihan, dan melakukan aktivitas berisiko. Perilaku tersebut umumnya diasosiasikan dengan masalah karakter daripada masalah kesehatan mental, yang berujung pada pendekatan yang bersifat menghukum daripada pendekatan kejiwaan.
  • Proses transisi lain dalam kehidupan: Seperti disebutkan di atas, mengalami perceraian dan tidak bekerja adalah dua faktor risiko utama yang meningkatkan risiko kesehatan mental pada pria. Banyak pria kesulitan menyesuaikan diri dengan realitas baru setelah proses transisi ini. Terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa proses transisi lain dalam kehidupan dapat meningkatkan risiko penyakit mental pada pria maupun wanita. Berkabung dan munculnya disabilitas termasuk proses transisi yang sudah banyak diteliti.

Pengelolaan kesehatan mental

Merupakan hal yang normal untuk merasa takut, sedih, dan tidak berdaya terkait kesehatan mental. Namun, Anda memiliki kemampuan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mental Anda. Berikut adalah beberapa cara yang Anda dapat gunakan untuk menjaga dan mengelola kesehatan mental Anda:

  • Berkomunikasi dengan orang yang Anda percaya: Berkomunikasi dengan orang tersayang, atau yang Anda percaya - baik itu teman, anggota keluarga, atau kolega - dapat membantu. Terbuka tentang apa yang Anda tengah lalui kepada orang yang menyayangi Anda dapat membuat Anda merasa lebih baik. Anda dapat tetap berhubungan dengan orang-orang terkasih secara virtual melalui telepon dan panggilan video, atau mengirim pesan, jika Anda tinggal jauh dari mereka.
  • Jaga kesehatan fisik Anda: Kesehatan dan kesejahteraan mental Anda akan meningkat jika Anda menjaga kesehatan fisik Anda. Sediakan waktu 30 menit setiap hari untuk melakukan aktivitas fisik seperti berlari, berjalan, yoga, menari, bersepeda, atau berkebun. Diet sehat dan istirahat cukup juga penting untuk jiwa raga yang sehat.
  • Lakukan aktivitas yang Anda senangi: Teruslah menjalankan aktivitas yang bermakna dan membuat Anda bahagia, seperti menyiapkan makanan untuk Anda sendiri atau orang-orang tersayang, menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan Anda, berjalan-jalan di taman, membaca buku, atau menonton film atau serial televisi. Membuat rutinitas teratur untuk aktivitas yang membuat Anda bahagia dapat membantu mempertahankan kesehatan mental yang baik.
  • Jauhi substansi berbahaya: Jangan pernah konsumsi substansi berbahaya, seperti obat-obatan terlarang, kava, alkohol, atau tembakau agar dapat mengelola apa yang Anda rasakan. Walaupun Anda mungkin merasa lebih baik untuk sementara setelah mengonsumsi hal-hal tersebut, penyalahgunaan substansi berbahaya dapat membuat Anda merasa lebih buruk dalam jangka panjang. Substansi berbahaya ini dapat melukai Anda dan orang di sekitar Anda dengan penyakit atau cedera.
  • Cari bantuan profesional: Jika Anda merasa kewalahan dengan stres yang Anda sedang hadapi, cari bantuan profesional dengan menelepon layanan kesehatan mental lokal Anda, atau hubungi konselor atau dokter Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, dan ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kesejahteraan emosional Anda.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Di Rumah Sakit Pantai, kami menawarkan berbagai program pemeriksaan kesehatan untuk setiap individu, sesuai dengan kesehatan dan kebutuhannya. Tim tenaga medis profesional kami akan membantu merekomendasikan atau menyesuaikan paket pemeriksaan yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, keluarga, dan riwayat kesehatan Anda.

Untuk membuat janji temu, silakan hubungi Pusat Pemeriksaan Kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan