Diagnosis

Diagnosis dan pemeriksaan untuk masalah ortopedis

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Tes diagnostik yang umum adalah sinar-X, pemindaian CT, dan MRI. Tes tambahan seperti biopsi mungkin diperlukan pada kondisi tertentu untuk membantu memastikan diagnosis.

Tes pencitraan diagnostik

Tes diagnostik biasanya dibutuhkan untuk mendiagnosis kondisi atau cedera muskuloskeletal pasien dengan akurat sebelum merancang rencana penanganan. Berikut ini adalah tes pencitraan yang biasanya dilakukan. Baca lebih lanjut

  1. Sinar-X

    Sinar-X adalah pendekatan yang paling efektif untuk mendiagnosis kondisi ortopedi. Sinar-X bisa digunakan untuk mendiagnosis fraktur tulang, dislokasi sendi, dan memeriksa kepadatan atau arsitektur tulang.

  2. Pemindaian Tomografi Terkomputasi (Computerised Tomography/CT)

    Pemindaian CT menyajikan citra tubuh secara mendetail menggunakan sinar-X dan teknologi komputer.

    Pemindaian CT bisa diminta jika dokter Anda mencurigai adanya fraktur atau tumor yang tidak terlihat pada sinar-X, atau jika terjadi trauma parah pada sumsum tulang belakang atau panggul.

  3. Pencitraan Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Imaging/MRI)

    MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menghasilkan gambar penampang tubuh Anda secara detail.

    MRI memberikan kontras yang baik untuk gambar jaringan lunak, sehingga perbedaan tampilan jaringan lunak, seperti ligamen, tendon, otot, dan tulang rawan tampak jelas.

  4. Absorpsiometri Sinar-X dengan Energi Ganda (Dual Energy X-ray Absorptiometry/DEXA)

    Prosedur ini menggunakan sinar-X untuk mengukur kepadatan tulang. Prosedur ini juga disebut dengan Pemindaian Kepadatan Tulang atau Densitometri Tulang.

    Ini adalah teknik diagnostik non-invasif yang digunakan untuk mendiagnosis dan menilai risiko osteoporosis dan memprediksi risiko fraktur seseorang. Osteoporosis adalah kondisi yang membuat tulang rapuh (tulang keropos) dan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap fraktur osteoporotik.

  5. Pemindaian Tomografi Pancaran Positron (Positron Emission Tomography/PET)

    Pemindaian PET adalah pemindaian tubuh yang membantu menentukan tingkat penyebaran kanker tulang ke bagian tubuh lainnya.

    Pada pemindaian PET, pelacak radioaktif disuntikkan, dan gambaran tubuh Anda akan direkam menggunakan pemindai PET. Sebuah kamera akan mendeteksi pancaran yang dihasilkan oleh pelacak radioaktif yang disuntikkan, dan komputer akan menciptakan gambar multidimensi dari bagian tubuh yang diperiksa.

    Gambar-gambar ini memberikan informasi fisiologis tentang tulang kepada dokter yang digunakan untuk mendeteksi area pertumbuhan tulang yang tidak normal yang diasosiasikan dengan tumor atau kelainan lainnya.

Elektromiografi (EMG)

Elektromiografi (EMG) adalah prosedur diagnostik yang digunakan untuk memeriksa fungsi saraf dan otot dengan merekam aktivitas listrik yang dihasilkan otot-otot rangka. Baca lebih lanjut

Elektromiografi adalah tes yang penting yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan neuromuskular. Prosedur biasanya dilakukan jika pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan pada kekuatan otot.

Dokter Anda akan meminta agar dilakukan pengujian elektromiografi jika diagnosis menunjukkan gangguan sistem saraf tepi, termasuk sindrom carpal tunnel, neuropati perifer, neuropati diabetik, radikulopati servikal, radikulopati lumbar-sakral, skiatika, pleksopati, atau cedera saraf akibat trauma atau fraktur.

Elektromiografi melibatkan penyisipan jarum elektroda (jarum halus) melalui kulit ke jaringan otot. Kemudian, aktivitas listrik otot direkam di komputer.

Hasilnya memungkinkan ahli saraf untuk mendiagnosis otot atau aktivitas saraf yang abnormal. Tes ini membantu dokter Anda menentukan apakah kelemahan pada otot disebabkan oleh cedera saraf yang melekat pada otot atau gangguan neurologi yang tidak terlihat.

Tes darah

Dokter Anda mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan darah lain. Kondisi-kondisi tertentu, seperti artritis reumatoid, dapat ditentukan dengan adanya faktor reumatoid (FR) dalam darah Anda.

Biopsi

Sebagian kecil sampel jaringan akan diangkat dari area tubuh yang terdampak dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Ada banyak jenis biopsi, antara lain biopsi jarum dan biopsi terbuka.

Biopsi jarum melibatkan sayatan kecil pada kulit. Jarum biopsi khusus dimasukkan ke dalam tulang untuk mengambil sampel. Prosedur ini dilakukan di bawah pengaruh obat bius lokal.

Biopsi terbuka melibatkan sayatan yang lebih besar pada kulit. Sebagian tulang diangkat melalui pembedahan. Prosedur ini dilakukan dengan pengaruh anestesi umum.


Buat janji temu di Pantai Hospitals

Tim dokter spesialis ortopedi yang ahli dan berdedikasi di Pantai Hospital siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan yang terbaik.

Jika Anda menghadapi situasi yang memerlukan tindakan medis, harap segera mencari perawatan medis di Unit Gawat Darurat (Accident and Emergency (A&E) Department) di Pantai Hospital terdekat.

Pantai Hospital telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience