Sembelit pada Anak: Apa yang Harus Dilakukan?

Sembelit adalah masalah kesehatan yag umum yang ditemui pada 0,7% hingga 29,6% anak-anak di seluruh dunia. Terdapat berbagai faktor berbeda yang mempengaruhi pola buang air besar, mulai dari pola makan, olahraga, status kesehatan secara menyeluruh, dll.

Banyak dari Anda yang mengalami sembelit saat dewasa mengetahui rasa tidak nyaman yang diasosiasikan dengan sembelit. Bayangkan sesulit apa kondisi ini untuk anak kecil yang tidak bisa menjelaskan apa yang sedang dialami.

Penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 20 kunjungan ke dokter anak disebabkan oleh sembelit.

Pada artikel ini, kami bertujuan untuk memahami apakah sembelit itu dan bagaimana penanganannya pada anak-anak.

Apa Itu Sembelit?

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi ketika individu jarang buang air besar atau buang air besar dengan tidak nyaman. Misalnya, individu yang mengalami sembelit biasanya buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Pada individu yang sehat, buang air besar umumnya 1-2 kali sehari, atau setidaknya sekali dalam dua hari.

Sembelit bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya asupan serat, perubahan pada rutinitas atau diet, kurangnya hidrasi, dll.

Sembelit kronis pada anak

Anak-anak umumnya mengalami masa-masa sembelit saat mereka bertumbuh besar. Namun, sembelit kronis agak berbeda dan lebih menyulitkan, karena kondisi ini dapat berujung pada hilangnya kontrol buang air besar dan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.

Sembelit idiopatik pada anak

Pada kebanyakan kasus, sembelit memiliki penyebab yang jelas. Namun, disebut "sembelit idiopatik" jika sembelit terjadi tanpa penyebab yang pasti. Istilah "sembelit idiopatik" berarti sembelit yang tidak diketahui penyebabnya. Umumnya, ini adalah kondisi yang sangat parah, dan terkadang membutuhkan obat-obatan dan obat pencahar dalam dosis tinggi, enema, bahkan operasi. Masalah ini dapat diatasi, namun tidak dapat disembuhkan.

Apa Saja Gejala Sembelit pada Anak?

Terdapat beberapa gejala yang umum ditemui pada bayi dan anak-anak yang lebih besar. Karena bayi tidak bisa berkomunikasi, Anda harus memperhatikan dengan saksama ketika mereka buang air besar.

Gejala pada bayi:

  • Tinja yang keras atau bergumpal
  • Menangis saat buang air besar
  • Kesulitan buang air besar
  • Perut dapat terasa keras saat disentuh
  • Jarang buang air besar

Gejala pada balita dan anak-anak yang lebih besar:

  • Kembung
  • Mual atau muntah
  • Tidak buang air besar setiap hari
  • Mengejan agar bisa buang air besar
  • Buang air besar dapat terasa menyakitkan
  • Tinja keras dan berukuran kecil
  • Anak dapat buang air besar di celana

Pada kasus parah, seperti sembelit idiopatik, anus dapat sobek ketika anak mengeluarkan potongan tinja yang sangat besar.

Apa Saja Penyebab Sembelit pada Anak?

Setelah tinja sampai di usus besar, air diserap kembali untuk berbagai fungsi tubuh. Namun, tinja akan menjadi keras dan kering jika usus besar menyerap terlalu banyak air.

Gerakan otot yang spesifik (peristalsis) di usus besar akan mendorong tinja menuju rektum, yaitu tempat tinja dibuang. Jika gerak peristalsis lambat, akan memakan waktu lebih lama untuk tinja bergerak. Jadi, ketika tinja sampai di rektum, sebagian besar airnya sudah diserap, membuatnya kering dan keras.

Anak dapat merasa sakit saat buang air besar, dan enggan ke toilet. Sayangnya, hal ini dapat memperburuk kondisi ini; dan seiring waktu, rektum dapat meregang, sehingga membuat anak tidak merasa bahwa ia ingin buang air besar. Akibatnya, tinja akan terus menumpuk di usus besar, menyebabkan bocor atau mengalir keluar.

Beberapa penyebab umum sembelit meliputi:

  • Kurangnya konsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dan buah
  • Kurangnya konsumsi cairan
  • Kurang berolahraga
  • Obat-obatan
  • Sindrom Iritasi Usus Besar (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
  • Masalah dengan fungsi usus
  • Latihan menggunakan toilet yang kurang berhasil
  • Mengabaikan keinginan untuk buang air besar

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD) atau masalah perkembangan lainnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami sembelit.

Bagaimana Cara Diagnosis Sembelit pada Anak?

Berikut adalah beberapa cara untuk mendiagnosis sembelit pada anak.

Mencatat riwayat medis

Dokter anak akan bertanya hal-hal, seperti:

  • Penyakit yang lalu
  • Jenis makanan yang anak sukai
  • Seberapa sering anak buang air besar
  • Seberapa stres anak Anda
  • Jumlah air yang anak minum setiap hari

Melakukan pemeriksaan fisik

Dokter anak akan menempatkan tangan bersarung tangan di bagian anal anak untuk mendeteksi kelainan.

Sinar-X pada bagian perut

Sinar-X pada bagian perut untuk memeriksa dan mengonfirmasi adanya kelainan atau sumbatan di bagian perut anak.

Metode transit kolorektal

Pada metode transit kolorektal, anak akan menelan pil berisi zat penanda, yang dapat terlihat dengan sinar-X. Metode ini membantu untuk menentukan bagaimana makanan bergerak melalui usus besar. Namun, anak harus mengonsumsi diet kaya serat dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan bahwa semua pil yang ditelan sudah dikeluarkan.

Biopsi rektum

Sampel jaringan dari rektum diambil dan diperiksa apakah mengandung kelainan.

Kolonoskopi

Tabung panjang, fleksibel, dan bercahaya dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan ke usus besar untuk memeriksa adanya pendarahan, jaringan yang terluka, kelainan, atau gumpalan lain. Metode ini juga membantu dokter anak mengambil sampel jaringan atau mengangkat beberapa polip atau hambatan lain.

Tes darah

Tes darah dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi atau ketidakseimbangan hormon.

Enema barium

Enema barium adalah teknik pencitraan yang mengharuskan anak diberikan cairan metalik yang disebut barium. Barium melapisi organ internal dan membuatnya menyala saat disinari sinar-X.

Sebagai contoh, barium akan ditaruh di tabung untuk pencitraan usus besar dan kemudian dimasukkan ke area rektum. Sinar-X akan dilangsungkan setelahnya untuk memeriksa adanya hambatan, area yang menyempit, atau kelainan lainnya.

Manometri anorektal

Kateter dimasukkan ke rektum untuk mengukur koordinasi otot saat buang air besar.


Apa Saja Opsi Pengobatan untuk Sembelit pada Anak?

Setelah secara cermat menganalisis gejala anak Anda, dokter anak dapat merekomendasikan metode pengobatan, tergantung pada gejalanya.

  1. Enema di rumah sakit

  2. Jika anak sembelit parah lebih dari satu atau dua minggu, ia akan didaftarkan untuk menjalani enema di rumah sakit, yang kemudian akan mengosongkan perut. Hal ini hanya dilakukan bagi kasus yang parah.

  3. Obat pencahar

  4. Jika sembelit anak disebabkan oleh sumbatan tertentu, dokter anak akan meresepkan obat pencahar untuk membantu mengangkat sumbatan tersebut. Beberapa obat pencahar yang umum digunakan adalah minyak mineral, polietilen glikol, dll. Pastikan bahwa Anda memberikan obat pencahar sesuai instruksi dokter anak.

  5. Obat pelunak tinja yang dijual bebas atau suplemen serat

  6. Obat ini dapat digunakan jika anak Anda kekurangan asupan serat. Namun, agar produk ini bekerja, anak Anda harus mengonsumsi setidaknya 1 liter air sehari. Selain itu, supositoria gliserin dapat disarankan untuk melunakkan tinja anak yang sulit menelan pil.

  7. Pengobatan di rumah untuk sembelit pada anak

  8. Jika sembelit tidak terlalu parah, terdapat beberapa pengobatan di rumah yang dapat membantu meringankan kondisi anak Anda:

    • Hidrasi anak Anda lebih baik dengan mendorong anak minum air lebih banyak.
    • Menghindari sereal beras.
    • Mengonsumsi prebiotik seperti yogurt.
    • Memijat bagian perut.
    • Berikan buah-buahan seperti apel dan plum.

Apa Saja Komplikasi Sembelit pada Anak?

Walaupun sembelit cukup umum ditemui pada anak-anak kecil, pada sebagian besar kasus, kondisi ini tidak parah. Namun, pada beberapa kasus yang langka, kondisi ini bisa menjadi serius dan menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Menahan buang air besar
  • Fisura ani
  • Rektum keluar dari anus (prolaps rektum)
  • Kebocoran rektum akibat menahan buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimana Cara Mencegah Sembelit pada Anak?

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah anak Anda sembelit.

Berikan anak Anda minum yang banyak

Sembelit terjadi ketika tinja anak Anda mengering dan mengeras. Cara terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan minum lebih banyak air. Ini akan dengan secara alami membantu melunakkan tinja dan membuat buang air besar menjadi lebih mudah.

Jika Anda merasa anak Anda sembelit, pastikan mereka meminum cukup cairan sepanjang hari.

  • Berikan bayi menyusui Anda banyak ASI.
  • Berikan bayi yang diberi susu formula banyak tambahan air minum di antara waktu minum susu.
  • Berikan anak Anda tambahan air minum di antara waktu makan.

Berikan makanan kaya serat untuk anak Anda.

Baik untuk anak dan dewasa, menu makanan kaya serat sangat penting, karena serat membantu tubuh membentuk tinja yang lunak namun besar, yang mudah dikeluarkan.

Pastikan anak Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan komponen serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Jumlah asupan yang disarankan adalah 14 gram untuk setiap 1.000 kalori.

  • Wortel, kacang polong, kacang-kacangan, brokoli, ubi, sayuran hijau
  • Oatmeal
  • Kacang polong
  • Buah-buahan, seperti apel, jeruk, pir, pisang, mangga, dan alpukat
  • Daun salad
  • Sereal kaya serat
  • Biji-bijian utuh

Berikan anak Anda berbagai jenis makanan

Beri anak Anda berbagai jenis makanan, dan hindari makan makanan yang sama berulang kali untuk memastikan asupan serat sudah cukup. Selain itu, beragam makanan membantu sistem pencernaan untuk tetap aktif.

Dukung anak Anda beraktivitas fisik

Jika anak Anda memiliki gaya hidup sedenter, hal ini dapat menjadi penyebab sembelit. Motivasi anak Anda untuk beraktivitas fisik, karena hal ini dapat merangsang usus dan membantu lancarnya buang air besar.

Buatlah rutinitas menggunakan toilet

Membuat rutinitas menggunakan toilet untuk anak sangat penting, karena hal ini dapat membantu mereka menyadari sinyal tubuh mereka, termasuk kapan harus buang air besar. Selain itu, hal ini juga akan membantu jam biologis tubuh mengetahui jadwal rutin ke toilet.

Buatlah posisi duduk yang nyaman di toilet

Anak-anak terkadang mengabaikan rasa ingin buang air besar jika mereka merasa tidak nyaman duduk di toilet. Bantu anak Anda untuk memilih posisi di toilet yang baik, atau pertimbangkan untuk menggunakan produk, seperti dudukan toilet untuk balita, yang didesain untuk membuat anak merasa nyaman di toilet.

Berikanlah dukungan mental

Beberapa anak memakan waktu lebih lama untuk berlatih menggunakan toilet, yang merupakan hal yang wajar. Namun, pastikan Anda selalu mendukung usaha anak Anda. Anda juga dapat memberikan anak Anda hadiah kecil setelah berlatih menggunakan toilet untuk menerapkan pola umpan balik positif dalam otak mereka.

Terkadang, anak Anda dapat merasa enggan menggunakan toilet di tempat yang tidak familiar, seperti sekolah. Berdiskusi dengan anak Anda untuk memberi dukungan mental dan menjelaskan pentingnya menggunakan toilet.

Periksa jika terdapat masalah akibat obat

Terkadang sembelit dapat merupakan efek samping obat-obatan. Pada kasus demikian, konsultasikan kecemasan Anda dengan dokter anak Anda.


Kapan Anda Harus Khawtatir atau Membawa Anak Anda ke Rumah Sakit?

Sembelit pada anak bukan sesuatu yang tidak wajar, dan pada kebanyakan kasus, sembelit akan reda dengan pengobatan sederhana di rumah. Namun, jika Anda menyadari bahwa anak Anda sudah mengalami sembelit lebih dari seminggu, Anda harus segera mencari pertolongan medis.

Berkonsultasilah dengan dokter anak Anda segera jika Anda menyadari gejala-gejala berikut ini:

  • Fisuri ani atau robekan pada anus anak Anda dan menyebabkan nyeri, gatal, atau pendarahan.
  • Pembengkakan pembuluh darah di dalam maupun di bagian luar anus.
  • Tinja yang sangat besar dan keras di dalam rektum atau usus yang sulit dikeluarkan.
  • Inkontinensia.
  • Darah pada feses.
  • Nyeri perut yang parah.
  • Penurunan berat badan.
  • Muntah.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Pada anak-anak, umumnya normal untuk mengalami sembelit, yang biasanya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Namun, jika anak Anda terlihat sakit atau belum buang air besar selama beberapa hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini, atau kunjungi Departemen Perawatan Anak di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Dr Kong Sik Lian.

Loading...
Thank you for your patience