Diare pada Anak: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Diare dapat menyebabkan penyakit pada anak-anak, dan kondisi ini merupakan masalah kesehatan dan kesejahteraan anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada artikel ini, kita akan memahami apa diare itu, penyebabnya, dan bagaimana cara menanganinya.

Apa Itu Diare?

Diare dicirikan dengan tinja yang tidak berbentuk atau cair, serta meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB), umumnya diderita anak-anak. Diare bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun merupakan gejala dari berbagai kondisi lain yang sudah ada sebelumnya. Walau kerap kali tidak parah, penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis, karena diare dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida, jika tidak diobati.

Diare dapat secara umum diklasifikasikan menjadi dua kategori:

  • Diare kronis (jangka panjang): Kondisi ini dicirikan oleh keluarnya tinja tak berbentuk atau cair setidaknya 3 kali dalam sehari, setidaknya 4 minggu, dan kerap kali dibarengi gejala lainnya. Penyebabnya dapat bermacam-macam, dari infeksi saluran pencernaan hingga alergi makanan, intoleransi, dan berbagai gangguan sistem pencernaan.
  • Diare akut (jangka pendek): Gangguan pencernaan yang paling umum pada anak-anak, dan penyebab utama dehidrasi saat masa kanak-kanak. Kondisi ini dicirikan oleh BAB dengan kondisi tinja tak berbentuk atau cair 3 kali dalam sehari, secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya berlangsung 7 hingga 10 hari, maksimal 14 hari.

Apa Penyebab Diare pada Anak?

Terdapat beberapa penyebab diare pada anak. Beberapa di antaranya adalah:

  • Infeksi virus
  • Infeksi bakteri
  • Efek samping antibiotik
  • Infeksi parasit
  • Diare pascainfeksi
  • Diare kronis nonspesifik
  • Penyakit Celiac
  • Penyakit radang usus
  • Intoleransi laktosa
  • Sindrom Iritasi Usus Besar (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
  • Alergi makanan

Apa Saja Gejala Diare pada Anak?

Selain tinja tak berbentuk, diare tidak memiliki gejala yang tetap, dan dapat bervariasi antara satu anak dan yang lain. Namun, berikut adalah beberapa gejala lain yang dapat muncul bersamaan dengan tinja cair:

  • Demam
  • Darah pada feses
  • Tanda-tanda dehidrasi (diindikasikan oleh bibir kering dan terkelupas)
  • Nyeri perut
  • Kembung
  • Mual atau muntah
  • Mudah marah dan rewel
  • Mudah mengantuk/tingkat energi menurun

Kapan Diare Menjadi Serius?

Jika diare anak Anda berlangsung lebih dari 2 minggu, hal ini mengindikasikan adanya masalah atau kondisi medis yang lebih serius di baliknya.

Bagaimana Cara Diagnosis Diare pada Anak?

Ketika mendiagnosis diare akut, seringkali akan disarankan menjalani tes, kecuali ada dugaan dehidrasi. Dalam kasus tersebut, dapat diperlukan tes darah. Sampel tinja dapat diminta diambil, terutama jika terdapat darah, untuk mengetahui penyebabnya. Namun, hasilnya baru diketahui beberapa hari kemudian.

Diare kronis umumnya memerlukan rangkaian tes yang panjang, termasuk tes darah untuk mengecek anemia, peradangan, dan kondisi lain seperti penyakit Celiac.

  • Pemeriksaan tinja juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab terkait bakteri, virus, atau parasit.
  • Uji pencitraan seperti sinar-X tidak umum dilakukan, namun dapat diminta pada beberapa kasus tertentu.
  • Prosedur endoskopik, seperti endoskopi pencernaan bagian atas dan kolonoskopi, dapat dilakukan dengan metode biopsi untuk memeriksa peradangan dan mendiagnosis kondisi-kondisi seperti penyakit Celiac dan radang usus.
  • Intoleransi laktosa dapat didiagnosis dengan tes napas hidrogen.

Keputusan mengenai pengobatan didasarkan oleh penyebab yang mendasarinya, yang diidentifikasi melalui tes-tes diagnostik.

Bagaimana Pengobatan dan Penanganan Diare pada Anak?

Mengobati diare bergantung pada kondisi kesehatan anak secara umum, gejala, dan usianya.

Larutan Rehidrasi Oral (Oralit)

Larutan rehidrasi oral efektif untuk dehidrasi ringan pada anak dan dijual secara bebas. Larutan ini lebih disarankan daripada minuman lain, seperti jus atau minuman olahraga, yang dapat memperparah diare. Kasus diare parah dengan muntah-muntah dan dehidrasi dapat memerlukan rawat inap untuk diberikan cairan infus.

Lanjutkan menu makan yang biasa

Penting untuk melanjutkan menu makan anak yang biasa secepatnya, termasuk menyusui bagi bayi, dan susu formula atau makanan bagi anak-anak yang lebih besar. Awalnya, Anda dapat menghindari susu, dan mengenalkan menu yang hambar, terdiri dari jenis makanan seperti pisang, applesauce, nasi, dan roti.

Obat-obatan

Antibiotik dapat diresepkan untuk infeksi bakteri atau parasit tertentu, walaupun umumnya obat ini tidak mengubah lama berlangsung atau tingkat keparahan diare. Probiotic dapat membantu meringankan gejala dengan mengembalikan keseimbangan bakteri usus. Namun, obat-obatan untuk mengurangi frekuensi BAB umumnya tidak disarankan untuk diare akut, namun dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada kasus diare kronis.

Bagaimana Cara Mencegah Diare pada Anak?

Menjaga kebersihan tangan

Ajarkan anak Anda mengenai pentingnya menjaga kebersihan di rumah atau di sekolah. Ajak anak untuk secara rutin mencuci tangan dengan menyeluruh menggunakan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi untuk mencegah penyebaran infeksi dalam keluarga.

Vaksinasi

Anda juga dapat berdiskusi dengan dokter Anda untuk mendapatkan vaksin dengan vaksin rotavirus, yang membantu mencegah diare.

Air bersih

Sediakan air minum yang aman dan bersih, dan pastikan makanan disiapkan, dimasak, dan disimpan dengan baik untuk menceah kontaminasi. Hindari memberikan air kotor atau makanan mentah, terutama ketika berpergian ke area yang memiliki tingkat kebersihan yang rendah.

Menyusui

Galakkan dan dukung menyusui, karena air susu ibu (ASI) memberikan nutrisi esensial dan antibodi yang dapa membantu melindungi bayi dari infeksi, termasuk diare.

Kebersihan yang terjaga

Jaga agar lingkungan hidup bersih dan higienis, termasuk dengan secara rutin membersihkan dan menggunakan cairan disinfektan pada permukaan, toilet, dan area ganti popok. Pembuangan popok dan feses yang baik juga sanget penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

Dorong pola makan sehat

Tawarkan menu makanan seimbang yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak, untuk mendukung kesehatan secara umum dan memperkuat sistem imun tubuh.

Batasi paparan terhadap kontaminan

Kurani paparan terhadap sumber infeksi, seperti sumber air yang kotor, makanan yang terkontaminasi, dan kontak dengan individu yang menderita diare atau infeksi pencernaan.

Pencegahan saat berpergian

Jika Anda berpergian dengan anak Anda, pastikan Anda mengikuti langkah-langkah berpergian yang aman, meliputi:

  • Jangan menggunakan es yang dibuat dari air mentah.
  • Hindari mengonsumsi daging atau ikan mentah.
  • Hindari mengonsumsi makanan dari truk makanan (food truck).
  • Hindari susu non-pasteurisasi.
  • Jangan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan mentah yang belum dicuci.
  • Menahan diri dari makan terlalu banyak.

Kapan Anda Harus Membawa Anak Anda ke Rumah Sakit?

Seperti yang disebutkan sebelumnya di dalam artikel, sebagian besar kasus diare sembuh dengan sendirinya dan bukan merupakan kondisi medis yang serius. Namun, Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda mengenali gejala-gejala berikut pada anak Anda:

  • Darah pada feses
  • Sering muntah
  • Memuntahkan cairan hijau atau kuning yang mengandung darah
  • Mulut kering dan lengket, dengan bibir terkelupas
  • Penurunan berat badan
  • Demam tinggi
  • Rasa haus yang ekstrem
  • Tidak ada air mata yang keluar ketika menangis
  • Titik lunak yang mencekung pada kepala bayi
  • Jarang buang air kecil
  • Diare yang tidak sembuh dalam 2-3 hari.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Diare adalah kondisi umum pada bayi dan anak-anak. Umumnya diare akan sembuh dalam beberapa hari, dan tidak membutuhkan penanganan medis. Walaupun demikian, jika gejala anak Anda memburuk, konsultasikan dengan dokter.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda mendapati tanda-tanda mengkhawatirkan pada diare anak Anda, atau kunjungi Departemen Perawatan Anak kami di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience